“Kami tidak pernah menyatakan ini sebagai keracunan makanan. Untuk bisa menyebut itu, harus ada pemeriksaan toksikologi yang jelas. Dan di sini, kami tidak melakukan pemeriksaan tersebut. Kami hanya menangani keluhan pasien sesuai yang datang ke IGD,” tegasnya.
Dari hasil pengamatan, beberapa pelajar diketahui sudah dalam kondisi kurang sehat sejak berangkat ke sekolah. Ada juga yang tidak sempat sarapan sebelum beraktivitas, sehingga berkontribusi pada keluhan yang muncul.
“Jadi tidak semua keluhan bisa langsung dikaitkan dengan makanan tertentu. Namun juga ada faktor kondisi tubuh masing-masing siswa yang memengaruhi,” jelasnya.
Dengan penjelasan tersebut, pihak rumah sakit berharap masyarakat tidak menyalahartikan atau menarik kesimpulan prematur terkait penyebab kejadian ini.
“Kami hanya menyampaikan apa adanya sesuai fakta medis. Tidak ada perawatan khusus, tidak ada pasien yang dirawat inap, dan kami tidak pernah membuat pernyataan resmi bahwa ini adalah keracunan makanan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 016 Sei Lekop, Sagulung melalui guru SDN 016 Emi Afriani membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, 17 di RS Elisabeth Sei Lekop, 1 di Puskesmas, hari ini semuanya sudah masuk,” ujar Emi saat ditemui di sekolah, Senin (29/9/2025).