KABAREKONOMI.CO.ID, Batam – Kota Batam semakin memperkuat posisinya sebagai magnet investasi regional di Asia Tenggara. Sepanjang Januari hingga Juli 2025, sebanyak 86 calon investor dari dalam dan luar negeri melakukan penjajakan kerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 calon investor berasal dari perusahaan penanaman modal asing (PMA), sementara 33 sisanya dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Lonjakan minat ini menjadi indikator kuat bahwa Batam tetap menjadi primadona investasi, terutama di tengah tren globalisasi industri manufaktur, logistik, dan sektor jasa modern.
Kepala Biro Umum BP Batam, Muhammad Taofan, menyampaikan bahwa tingginya kunjungan calon investor menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap prospek ekonomi Batam.
Menurutnya, posisi strategis Batam yang berada di jalur pelayaran internasional serta didukung infrastruktur yang berkembang pesat menjadikan kota ini sebagai pintu masuk investasi regional.
“Jumlah calon investor yang datang ke Batam memperlihatkan bahwa kota ini menjadi pintu masuk investasi regional dan memainkan peran penting dalam rantai pasok industri internasional,” kata Taofan dalam keterangannya di Batam, Rabu (1/10/2025).
Dari 53 perusahaan PMA yang datang menjajaki investasi di Batam, perusahaan asal Tiongkok tercatat paling dominan dengan 17 entitas. Disusul oleh perusahaan dari Singapura sebanyak 7 perusahaan, dan Amerika Serikat sebanyak 5 perusahaan.