KABAREKONOMI.CO.ID, Banten – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peran strategis perempuan dalam meningkatkan literasi keuangan syariah, sebagai bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi keluarga dan menghadapi maraknya kejahatan finansial digital.
Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam kegiatan “Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS)” yang digelar di Balai Baladika Kopassus, Serang, Banten, Selasa (7/10). Kegiatan ini diikuti oleh ratusan perempuan dari berbagai kelompok masyarakat.
Friderica menekankan pentingnya peran ibu dalam rumah tangga sebagai pilar utama pembentuk generasi yang cakap secara finansial. Ia mengutip data OECD yang menunjukkan bahwa 95 persen pelajar memperoleh literasi keuangan pertama kali dari ibu mereka.
“Peran untuk melindungi adalah dengan memberikan edukasi dan literasi. Karena itu penting bagi para ibu untuk memahami keuangan, agar bisa menjaga keluarganya dari berbagai risiko keuangan,” ujar Friderica.
Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan literasi keuangan berbanding lurus dengan kesejahteraan keluarga. Oleh sebab itu, OJK berkomitmen memperluas edukasi keuangan syariah kepada kaum perempuan sebagai agen perubahan sosial dan ekonomi.
