KABAREKONOMI.CO.ID, Batam – Program jaminan sosial ketenagakerjaan terus menunjukkan perannya sebagai jaring pengaman bagi para pekerja di Indonesia. Hingga 22 Oktober 2025, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang, mencatat telah menyalurkan total pembayaran jaminan mencapai Rp343.123.507.571 kepada para peserta dari berbagai program perlindungan sosial.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang, Budi Pramono saat ditemui KABAREKONOMI.CO.ID mengatakan bahwa, angka ini merupakan bentuk nyata dari komitmen lembaganya dalam memastikan perlindungan bagi tenaga kerja, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal.
“Total pembayaran lebih dari Rp343 miliar ini bukan sekadar angka, tetapi bukti bahwa program jaminan sosial benar-benar bekerja melindungi peserta dan keluarganya dari risiko ekonomi akibat berbagai kondisi tak terduga,” ujar Budi di Batam, Rabu (23/10/2025) pagi.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa dari total nilai tersebut, program Jaminan Hari Tua (JHT) tercatat sebagai kontributor terbesar dengan total pembayaran mencapai Rp245,76 miliar untuk 22.820 kasus.
Program ini menjadi salah satu manfaat yang paling banyak dimanfaatkan peserta, karena memberikan perlindungan berupa tabungan bagi pekerja yang memasuki masa pensiun, berhenti bekerja, atau mengalami pemutusan hubungan kerja.
Sementara itu, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) menempati posisi kedua dengan 14.988 kasus dan total pembayaran sebesar Rp75,68 miliar. Program ini mencakup perlindungan atas risiko kecelakaan yang terjadi selama bekerja maupun dalam perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja.
Selain dua program utama tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Sekupang Batam juga menyalurkan manfaat dari beberapa program lainnya, yakni:
1. Jaminan Kematian (JKM): Rp13,57 miliar untuk 481 kasus.
2. Jaminan Pensiun (JP): Rp4,74 miliar untuk 350 kasus.
3. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP): Rp2,23 miliar untuk 882 kasus.
4. Beasiswa: Rp1,12 miliar untuk 234 penerima manfaat.
Program beasiswa ini diberikan kepada anak peserta yang meninggal dunia agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
“Manfaat beasiswa merupakan bentuk kepedulian BPJS Ketenagakerjaan terhadap masa depan anak-anak peserta. Ini bukan hanya tentang kompensasi finansial, tetapi juga investasi sosial bagi generasi penerus,” ungkap Budi.
Menurut Budi Pramono, meningkatnya jumlah pembayaran manfaat juga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pekerja terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial. Ia menilai bahwa perusahaan-perusahaan di wilayah kerja Sekupang, Batam, telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendaftarkan pekerjanya ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami mengapresiasi dukungan dunia usaha di Batam yang semakin sadar akan pentingnya perlindungan tenaga kerja. Sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan, perusahaan, dan pekerja menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang sejahtera dan produktif,” tambahnya.
Budi juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperluas jangkauan layanan dan melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya pekerja informal seperti nelayan, pedagang, dan pengemudi transportasi daring, agar mereka juga bisa menikmati manfaat perlindungan yang sama.
“Masih banyak pekerja di sektor informal yang belum terlindungi. Kami ingin mereka memahami bahwa risiko kerja bisa datang kapan saja, dan BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberikan perlindungan bagi semua,” ujarnya.
BPJS Ketenagakerjaan Sekupang berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, baik melalui digitalisasi proses klaim, peningkatan kualitas pelayanan di kantor cabang, maupun kolaborasi dengan berbagai pihak.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peserta dalam mengakses manfaat dan informasi terkait program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Pelayanan yang cepat, transparan, dan akurat menjadi fokus utama kami. Harapannya, masyarakat semakin percaya bahwa BPJS Ketenagakerjaan adalah mitra yang bisa diandalkan dalam memberikan perlindungan di setiap fase kehidupan kerja,” tutup Budi Pramono. (Iman Suryanto)










