Wamenkop: Penyaluran KUR Bukan Sekadar Angka, Tapi Dampak Nyata untuk UMKM

KABAREKONOMI.CO.ID, Jakarta – Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Helvi Yuvi Moraza, menegaskan pentingnya Koordinasi Regional Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan penyaluran pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan kerjanya ke Batam pada Rabu (12/11/2025) sore, pihaknya menyebut bahwa, hingga 3 November 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp228 triliun kepada 3,87 juta debitur. Angka tersebut menunjukkan progres signifikan menuju target nasional penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp300 triliun.

Bacaan Lainnya

“Koordinasi ini penting untuk memastikan kualitas dan kuantitas penyaluran KUR agar tepat sasaran dan mampu mendorong pertumbuhan sektor produksi,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi, dengan porsi penyaluran ke sektor produksi minimal 60 persen. Sektor ini mencakup pertanian, perikanan, industri pengolahan, serta perdagangan berbasis produksi.

Helvi juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendorong partisipasi unggah data calon debitur KUR melalui sistem daring nasional. “Daerah harus aktif membantu agar calon penerima KUR dapat terverifikasi dan segera mendapatkan pembiayaan,” tambahnya.

Selain itu, Rakor Regional KUR juga menjadi ajang untuk mengidentifikasi tantangan teknis di lapangan serta memperkuat koordinasi lintas lembaga agar penyaluran KUR lebih efisien, transparan, dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan UMKM.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *