April 2025, Bank Indonesia : Volume Transaksi QRIS Bertumbuh hingga 154,86 Persen

Gubernur BI Perry Warjiyo
Gubernur BI Perry Warjiyo

KABAREKONOMI.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS, tetap tumbuh pesat sebesar 154,86% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2025. Hal itu didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

Meski tumbuh pesat, namun pertumbuhannya tidak sebesar bulan sebelumnya yang mencapai 169,15% (yoy).

Bacaan Lainnya

“Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 154,86% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring.

Lebih lanjut, Perry menyampaikan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada April 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Gubernur BI Perry Warjiyo

“Dari sisi transaksi, pembayaran digital pada April 2025 mencapai 3,79 miliar transaksi, atau tumbuh 31,50% (yoy), didukung peningkatan seluruh komponen. Volume transaksi aplikasi mobile dan internet terus tumbuh masing-masing sebesar 33,14% (yoy) dan 8,65% (yoy),” urainya.

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 335,34 juta transaksi atau tumbuh 42,91% (yoy), dengan nilai mencapai Rp849,51 triliun.

Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 2,91% (yoy) menjadi 724,03 ribu transaksi dengan nilai Rp15.293,92 triliun.

“Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 7,28% (yoy) menjadi Rp1.135,22 triliun pada April 2025,” beber Perry.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas kerja sama sistem pembayaran antarnegara, termasuk kerja sama QRIS dengan sejumlah negara dan interkoneksi BI-FAST dalam inisiatif Nexus dengan beberapa negara.

Stabilitas Sistem Pembayaran Terjaga

Perry menyampaikan stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard

Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada April 2025.

Dari sisi struktur industri, interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran terus menguat diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas.

Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri,” ujar Perry.

Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).(***)

Pos terkait