KABAREKONOMI.CO.ID, BATAM – Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri mencatat, kinerja perbankan di wilayah kerjannya terpantau mengalami pertumbuhan baik pada Mei 2025. Baik pertumbuhan kredit, Aset, maupun DPK dengan resiko kredit bermasalah (NPL) terpantau terkendali.
Tercatat, penyaluran kredit masih dalam tren peningkatan jika dibandingkan dengan periode Desember 2024 yang tumbuh 10,93%. Disisi lain NPL juga terus membaik di angka 2,90% pada Desember 2024 menjadi 2,83% pada Mei 2025.
“Dari 10,93 persen ini, kita ketahui Bersama senilai Rp79,32 Triliun pada Desember 2024. Dan jumlah ini terus bertumbuh. Hingga pada Mei 2025 tercatat mencapai Rp92,15 Triliun tau ada kenaikkan hingga 9,20 Persen,”tegas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto P dalam Bincang Bersama Media (BBM) di Lantai 2, Gedung BI Kepri, Batam Center pada Selasa (8/7/2025) siang.
Sementara itu, penyaluran Kredit perbankan untuk kategori rumah tangga juga mengalami pertumbuhan. Akan tetapi terjadi kenaikkan NPL pada pada Mei 2025 yang mencapai 1,98 persen.
“Jika dibreakdown, maka akan muncul beberapa jenis. Seperti kredit yang umum diajukan rumah tangga meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna. Dimana masing-masing pada Mei 2025 terpantau mencapai pertumbuhan. Seperti KPR yang mengalami pertumbuhan hingga 14,63 persen, KKB mencpai 25,38 dan 5,19 persen untuk Multiguna,” tegasnya.
Sementara itu, Kredit KPR menduduk peringkat pertama dalam resiko kredit bermasalah (NPL) di Provinsi Kepri dengan presentase mencapai 2,45 persen di Mei 2025.
Disusul Kreidt Multi guna dengan presentase 1,59 persen dan KKB mencapai 0,99 Persen.
Oleh karena itu, lembaga perbankan perlu melakukan analisis yang cermat terhadap risiko kredit sebelum menyalurkan pinjaman.
“Serta perlu adanya peningkatan literasi keuangan bagi nasabah rumah tangga juga penting untuk membantu mereka dalam mengelola keuangan dan kewajiban kredit dengan baik,” tutupnya. (iman)