KABAREKONOMI.CO.ID, BATAM – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti malam Kamis (2/10/2025) di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batuampar. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyambut secara langsung kunjungan istimewa dari negeri jiran—Datuk Sapiah Binti Haron, Yang Dipertua Majlis Perbandaran Hang Tuah Jaya (MPHTJ) Melaka—beserta 24 delegasi penting lainnya.
Kehadiran rombongan dari Melaka ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan sebuah sinyal kuat bahwa hubungan Batam dan Melaka sebagai dua wilayah serumpun kian erat dan penuh potensi untuk dikembangkan.
“Kami sangat berbahagia atas kunjungan ini. Ini bukti bahwa Batam dipercaya sebagai kota yang layak menjadi pusat kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia,” ujar Amsakar dengan penuh semangat dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Amsakar memaparkan pesatnya perkembangan Batam sebagai kota industri, perdagangan, logistik, dan pariwisata. Dengan 31 kawasan industri, 136 galangan kapal, serta tiga kawasan ekonomi khusus, Batam kini menjelma menjadi magnet baru di kawasan regional.
“Batam terus tumbuh, dan hari ini kami menyambut saudara serumpun yang turut memperkuat langkah bersama menuju masa depan yang lebih gemilang,” lanjutnya.
Wali Kota Amsakar juga mengungkapkan bahwa perhatian besar dari pemerintah pusat, terutama dalam penyederhanaan layanan perizinan, menjadi bahan bakar utama kemajuan Batam. Ia berharap pertemuan ini menjadi pintu gerbang bagi kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang—baik di bidang ekonomi, budaya, maupun pariwisata.
“Kami mohon doa dari Melaka, agar Batam terus melaju. Kami juga berharap akan ada kunjungan balasan dari kami ke Melaka dalam waktu dekat,” ucap Amsakar, menyiratkan semangat persahabatan lintas selat.
Menanggapi sambutan hangat tersebut, Datuk Sapiah Binti Haron menyampaikan rasa terima kasihnya dan secara langsung mengundang Wali Kota Batam untuk melakukan kunjungan balasan ke Melaka.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah Batam, Firmansyah, para kepala dinas, serta undangan penting lainnya—semuanya menjadi saksi dari sebuah pertemuan yang bukan hanya membangun hubungan diplomatik, tetapi juga persaudaraan dua bangsa serumpun yang saling menguatkan.(***)