KABAREKONOMI.CO.ID, BATAM – Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali menghadirkan even menarik bertajuk Gebyar Melayu Pesisir (GMP) tahun 2025.
Dalam even ini, nantinya menghadirkan berbagai kegiatan seperti bazaar UMKM, lomba, pertunjukan seni, dan seminar yang ditujukan untuk mempromosikan budaya Melayu pesisir sekaligus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kepri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Rony Widijarto dalam Bincang Bareng Media (BBM) pada Jumat (15/8/2025) pagi mengatakan bahwa GMP 2025 menjadi platform bagi BI dan Pemerintah Provinsi Kepri untuk memaparkan strategi ekonomi mereka.
Kearifan lokal budaya melayu ditonjolkan dengan harapan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar memiliki daya saing tinggi dan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II/2025 berada di angka 7,14 persen. Dimana angka ini masuk dalam kategori tinggi disepanjang dekade terakhir. Presentasi ini pun membuat Provinsi Kepri diposisi puncak se-Sumatera dalam pertumbuhan ekonomi serta ketiga nasional,” terangnya.
Oleh karenanya, pihaknya optimis GMP ke 5 ini mampu ‘menyedot’ perhatian dan pencapaian yang diharapkan. Untuk mencapai target tersebut, BI Kepri mendorong UMKM memanfaatkan kekayaan budaya Melayu sebagai daya saing unik, terutama pada produk-produk wastra dan fesyen.
“Ketika produk kita memiliki motif dan nilai budaya yang kuat, itu akan sulit ditiru dan memiliki segmen pasar tersendiri, bahkan di kancah internasional,” tutur Rony.(***)