“Kalau satu daerah sudah menjadi pusat data, efeknya luar biasa. Negara-negara lain, termasuk Australia, bisa saja menyimpan data mereka di sana. Jadi selain ekonomi, dampak politik dan geopolitiknya juga besar,” ujarnya.
Amsakar menegaskan, BP Batam akan terus berupaya menarik investasi di dua sektor potensial tersebut — manufaktur dan data center — dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan seperti IPB yang turut berperan dalam penyediaan SDM unggul.
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia menegaskan hal senada. Dan menegaskan besarnya potensi investasi di sektor data center, yang dinilainya akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Kota Batam.
“Investasi data center itu sangat besar. Lapangan kerja yang diciptakan memang tidak banyak, tapi membutuhkan tenaga ahli dengan kemampuan tinggi dan berpenghasilan besar,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pembangunan data center juga akan berimplikasi pada berbagai sektor, termasuk peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penggunaan sumber daya seperti air.
“Data center pakai air banyak, dan itu juga menyumbang PNBP dari sisi SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Jadi, kontribusinya cukup luas,” tambahnya.