“Digitalisasi layanan menjadi fokus kami untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda yang cenderung menginginkan proses cepat dan transparan. Dengan suku bunga tetap yang kompetitif, KPR BTN Maju menjadi solusi nyata bagi mereka yang ingin memiliki rumah tanpa terbebani fluktuasi suku bunga,” tambah Ery.
Produk ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong pembiayaan perumahan rakyat, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor properti di daerah. Batam, sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kepulauan Riau, menjadi pasar potensial bagi program ini.
Selain KPR, Bank BTN juga mengembangkan produk Kredit Agunan Rumah (KAR), yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan aset properti miliknya untuk memperoleh tambahan pembiayaan. Melalui produk ini, nasabah dapat menjaminkan rumah atau apartemen yang sudah dimiliki dan mendapatkan pinjaman hingga 90% dari nilai agunan.
Dana yang diperoleh dapat digunakan untuk berbagai keperluan produktif maupun konsumtif, seperti renovasi rumah, biaya pendidikan anak, hingga modal usaha kecil dan menengah (UMKM). Dengan tenor hingga 15 tahun dan suku bunga kompetitif, KAR BTN menjadi alternatif pembiayaan yang fleksibel dan aman.
Bank BTN juga menyediakan dua pilihan skema bagi nasabah, yaitu KAR Reguler dan KAR Syariah, yang menggunakan akad murabahah. Kehadiran versi syariah ini diharapkan dapat menjangkau segmen masyarakat yang mengedepankan prinsip keuangan sesuai syariat Islam.
“KAR BTN memberikan nilai tambah bagi pemilik rumah. Daripada aset hanya menjadi tempat tinggal, kini bisa menjadi sumber dana tambahan yang mendukung aktivitas produktif. Dengan manajemen risiko yang kuat dan pelayanan yang cepat, kami memastikan nasabah mendapatkan pengalaman terbaik,” jelas Ery.
Pertumbuhan penyaluran kredit di Batam menjadi cerminan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap perekonomian daerah. Sebagai kawasan industri dan perdagangan yang strategis, Batam memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor properti, baik hunian maupun komersial.
Bank BTN memandang potensi ini sebagai peluang untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Kolaborasi dengan pengembang perumahan lokal serta digitalisasi proses kredit menjadi strategi utama BTN untuk mempercepat realisasi pembiayaan.
“Kami tidak hanya fokus pada penyaluran kredit, tetapi juga ingin berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Setiap rumah yang terbangun dan setiap pembiayaan yang tersalurkan, pada akhirnya turut menggerakkan sektor konstruksi, jasa, dan konsumsi di Batam,” kata Ery. (Iman Suryanto)
