“Batik Godongku ini lahir dari pelatihan yang kita berikan. Sekarang banyak pesanan, bahkan dijadikan suvenir resmi di tingkat kota hingga provinsi,” tambah Wendi.
Selain produk batik, PGN juga menginisiasi program Bank Sampah, yang mendorong masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Program ini diperuntukkan bagi warga di wilayah kerjanya, sebagian di antaranya merupakan hasil relokasi dari kawasan Tembesi. Dengan adanya bank sampah, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan semakin meningkat, sekaligus memberi peluang tambahan penghasilan.
PGN juga rutin mengadakan pelatihan keterampilan lainnya, seperti pembuatan makanan olahan dan program pemberdayaan UMKM.
Menurut Wendi, ke depan PGN ingin memperkuat sinergi dengan pelaku UMKM agar hasil dari pembinaan ini tidak hanya mampu menciptakan produk, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi berkelanjutan.
“Kami berharap program ini terus berkembang, sehingga warga binaan bisa mandiri dan produknya semakin dikenal luas,” jelasnya.