Dorong Inklusi Keuangan, OJK dan FKIJK Kepri Gelar Financial Weekend 2025

KABAREKONOMI.CO.ID, Batam – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama FKIJK (Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan) Kepri menggelar kegiatan berskala besar bertajuk Financial Weekend 2025 pada 3–5 Oktober 2025 di One Batam Mall, Kota Batam.

Forum Industri Jasa Keuangan (FIJK) Kepri menggelar kegiatan berskala besar bertajuk Financial Weekend 2025 pada 3–5 Oktober 2025 di One Batam Mall, Kota Batam.

Bacaan Lainnya

Mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan masyarakat di wilayah Kepulauan Riau.

Ketua FKIJK Kepri, Indra Sakti Agung Nugroho, menyampaikan bahwa Financial Weekend 2025 menghadirkan beragam kegiatan yang melibatkan seluruh pelaku industri jasa keuangan, mulai dari perbankan, asuransi, pembiayaan, hingga pasar modal.

“Melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi langsung tentang produk dan layanan keuangan sekaligus edukasi cara mengelola keuangan dengan bijak,” ujar Indra.

Kegiatan ini tidak hanya menampilkan pameran layanan keuangan, tetapi juga menyuguhkan kelas interaktif, permainan edukatif, serta workshop yang terbuka untuk masyarakat dari berbagai kalangan usia dan latar belakang. Salah satu momen puncak dari rangkaian acara adalah Fun Run yang digelar pada Minggu, 5 Oktober 2025, dan diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta. Lomba ini terbagi dalam dua kategori, yakni 5K dengan 800 peserta dan 10K dengan 700 peserta.

Indra menegaskan bahwa inklusi keuangan adalah fondasi utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Ia berharap acara ini dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan pemahaman masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan secara cerdas dan bertanggung jawab.

“Kami berharap Financial Weekend 2025 dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Kepri dalam memanfaatkan produk jasa keuangan secara tepat untuk mendukung kesehatan finansial dan mencapai tujuan hidup,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Kepri, Sinar Danandjaya, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, regulator, industri jasa keuangan, sektor riil, hingga masyarakat dalam memperkuat fondasi perekonomian daerah.

“Kolaborasi yang kita bangun hari ini adalah sesuatu yang luar biasa. Pemerintah, regulator, sektor riil, dan masyarakat hadir bersama untuk mewujudkan ekonomi Kepri yang makin maju, makmur, dan merata sesuai dengan visi Bapak Gubernur,” kata Sinar.

Sinar juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2025 mencapai 7,14 persen, menjadikannya yang tertinggi di wilayah Sumatera dan peringkat ketiga secara nasional. Pertumbuhan ini turut didorong oleh kinerja sektor perbankan, di mana pertumbuhan kredit perbankan umum di Kepri mencapai 12,26 persen (YoY), jauh di atas rata-rata nasional sebesar 4 persen.

Selain fokus pada pertumbuhan ekonomi, OJK juga menaruh perhatian besar pada percepatan inklusi keuangan. Saat ini, indeks inklusi keuangan nasional baru mencapai 80 persen di tahun 2025, masih tertinggal dari target 93 persen pada 2029 dan 98 persen pada 2045, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Nasional (RPJMN dan RPJPN).

“Diperlukan upaya ekstra untuk mencapai target tersebut. Namun kami optimis karena Kepri didukung berbagai program, mulai dari pembiayaan kredit dengan subsidi bunga nol persen, dukungan lembaga keuangan syariah, hingga subsidi premi BPJS bagi masyarakat,” tambah Sinar.

Ia juga menyoroti peran strategis Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota di Kepri. TPAKD dinilai sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kualitas akses masyarakat terhadap layanan keuangan, khususnya dalam hal pembiayaan UMKM dan perlindungan sosial.

Lebih lanjut, Sinar menyampaikan bahwa pemerintah pusat, melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kemenko Perekonomian, akan mengundang seluruh kepala daerah ke Jakarta guna membahas strategi nasional percepatan inklusi keuangan.(Iman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *