Namun demikian, pada Mei 2025 ekspor ikan Batam menembus angka tertinggi yakni 662,83 ton dengan nilai Rp22,88 miliar. Sementara itu, pada Juni tercatat 515,43 ton dengan nilai Rp18,23 miliar.
Menurut Yudi, capaian tertinggi pada bulan Mei tidak terlepas dari meningkatnya permintaan pasar luar negeri, terutama menjelang musim libur di sejumlah negara tujuan ekspor.
“Kenaikan permintaan biasanya terjadi pada periode tertentu, dan Mei menjadi momentum yang baik bagi ekspor kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yudi menegaskan bahwa pihaknya bersama para pemangku kepentingan terus berkomitmen menjaga kualitas hasil perikanan agar sesuai dengan standar ekspor.
Dinas Perikanan Kota Batam juga melakukan pendampingan bagi nelayan dan pelaku usaha agar dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk.
“Kami optimistis pada semester kedua tahun 2025 ini kinerja ekspor bisa lebih baik lagi. Dengan dukungan nelayan, pelaku usaha, serta kebijakan pemerintah, Batam dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pintu utama ekspor hasil laut Indonesia,” tutupnya.(Iman)