“Seluruh kawasan ini kami jadikan engine of growth bagi ekonomi Kepri. Sistem yang terbentuk memberikan efek berantai yang besar bagi kesejahteraan masyarakat,” jelas Ansar.
Ia juga menekankan bahwa dukungan pemerintah daerah terhadap investor tidak hanya berupa insentif fiskal, tetapi juga layanan non-fiskal seperti penyederhanaan perizinan, kepastian hukum, serta pelayanan publik yang lebih efisien dan transparan.
Ajang tvOne Inovasi Membangun Negeri 2025 sendiri merupakan kali keempat diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada pemimpin daerah, BUMN, swasta, dan tokoh nasional yang menghadirkan terobosan nyata bagi kemajuan bangsa.
Direktur Business Marketing Sales & Program tvOne, Maria Goletti Limi, menegaskan bahwa setiap penghargaan diberikan melalui riset dan verifikasi mendalam oleh akademisi Universitas Bakrie dan dewan juri kredibel.
“Bagi kami, bukan hanya soal gagasan, tetapi keberanian membuat terobosan berbeda demi perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dalam sambutannya menilai para kepala daerah penerima penghargaan adalah pemimpin yang memilih “berpeluh” dengan kerja keras dan inovasi di tengah keterbatasan.
“Mereka berani mencari ruang-ruang baru untuk berinovasi dan berkolaborasi. Itulah semangat yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan arahan Mendagri untuk terus meningkatkan PAD dan kemitraan dengan swasta,” tegas Bima.
Keberhasilan Kepri menempatkan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera menjadi bukti bahwa strategi pembangunan inklusif dapat mendorong kemakmuran yang merata. Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha kecil, Kepri kini menjelma menjadi “permata biru” di gerbang utara Indonesia.(**)
