Proyek pembangunan ini mencakup pabrik semikonduktor untuk mendukung kebutuhan global chip dan elektronik, pabrik manufaktur solar cell dan wafer, serta pabrik hilirisasi pasir silika.
Sebagai bagian dari upaya percepatan realisasi investasi proyek, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut mendesak percepatan finalisasi seluruh proses perizinan yang diperlukan agar konstruksi tahap pertama dapat segera dimulai.
Mengingat rencana pembangunan ini berada dalam status PSN, perusahaan menilai percepatan izin penting sebagai kepastian investasi.
Selain itu, percepatan perizinan juga penting dalam kesiapan rantai pasok industri, penyerapan tenaga kerja lokal dan transfer acknowledge & technology melalui program vocational pada perusahaan induk yang berbasis di Jerman.
Perusahaan juga mengajak para stake-holder untuk dapat melihat secara langsung proses produksi yang berbasis pada perusahaan induk di Jerman maupun AS pada awal tahun 2026.
Sebagai informasi, rencana investasi Tynergy Group di Indonesia berawal dari pertemuan pada saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali tahun 2022, melalui diskusi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Pertemuan difasilitasi oleh Duta Besar Republik Indonesia di AS saat itu, Rosan Roeslani.
Pada kesempatan itu, stakeholders menyampaikan minat mendalam untuk mendukung penguatan global supply chain dari industri semikonduktor dan program hilirisasi.
Selanjutnya, komitmen investasi antara Tynergy Group dengan Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park terjalin setelah penandatangan nota kesepahaman (MoU) saat penyelenggaraan Hannover Messe 2023 di Jerman.
Kemudian, terjadi penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Tynergy Group dengan PT Galang Bumi Industri selaku pengelola PSN Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park pada 12 November 2023.
Penandatanganan ini menjadi tonggak resmi komitmen perusahaan perusahaan tersebut untuk berinvestasi dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis manufaktur globalnya. (***)










