Kepala BP Batam : Lima Pilar Pengembangan Jadi Arah Baru Transformasi Batam

Ia menegaskan bahwa pengembangan pelabuhan ini bukan proyek jangka pendek, melainkan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Batam.

“RPJP ini punya rentang waktu 25 tahun. Jadi, pencapaiannya tidak bisa dilihat hanya di era Amsakar Achmad. Ini visi kolektif untuk masa depan Batam,” ujarnya menegaskan.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Amsakar juga menyinggung tantangan klasik dalam birokrasi pembangunan: banyaknya rencana yang tidak terealisasi. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara perencanaan strategis dan pelaksanaan konkret.
“Sering kali rencana di pusat sangat banyak, tapi realisasinya minim. Saya ingin memastikan Batam tidak begitu. Rencana yang dibuat harus benar-benar bisa dijalankan,” ujarnya.

Roadmap ini, kata Amsakar, tidak hanya bersifat konseptual, tetapi telah diturunkan ke dalam rencana kerja tahunan di tingkat BP Batam. Dengan demikian, setiap tahapan pembangunan dapat terukur dan berkesinambungan.

Selain infrastruktur ekonomi, Amsakar juga menyinggung pentingnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batang sebagai bagian dari pembangunan dasar kota.
Menurutnya, proyek SPAM Batang tengah dikaji untuk memastikan keberlanjutan pasokan air bersih yang memadai bagi kebutuhan industri dan masyarakat.
“Air bersih ini fondasi bagi semua pembangunan. Kita pastikan statusnya jelas dan berlanjut,” katanya.

Roadmap ini menjadi bagian dari visi besar Batam menuju Kota Modern dan Hijau 2045 — sebuah kawasan metropolitan yang seimbang antara industri, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Roadmap ini bukan sekadar dokumen, tapi arah perjuangan bersama. Kita ingin Batam menjadi kota yang modern, berdaya saing, tapi tetap manusiawi dan berkelanjutan,” tutup Amsakar. (Iman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *