KABAREKONOMI.CO.ID, Batam — Optimisme terhadap iklim investasi di Batam semakin kuat menjelang akhir tahun 2025. Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat lonjakan signifikan pada realisasi investasi semester ketiga tahun ini.
Baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) sama-sama menunjukkan tren positif, menandakan daya tarik Batam yang semakin besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Indonesia.
Anggota Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, menjelaskan bahwa data terbaru menunjukkan peningkatan yang cukup mencolok, khususnya pada investasi dalam negeri.
“Kalau kita lihat semester ketiga tahun ini, investasi dalam negeri naik cukup tinggi, mencapai lebih dari 127 persen, bahkan hampir 200 persen. Sementara investasi asing juga tetap meningkat, jadi bukan menurun seperti yang banyak diberitakan,” jelas Fary.
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk memperkuat peran investor domestik mulai membuahkan hasil. Dukungan regulasi yang lebih sederhana, kemudahan perizinan, serta infrastruktur yang terus dibenahi di kawasan Batam menjadi faktor utama peningkatan tersebut.
“Sebagaimana arahan Presiden, kita harus memberi ruang lebih besar bagi para investor dalam negeri untuk tumbuh. Sekarang hasilnya sudah terlihat. Para pelaku usaha lokal mulai percaya diri untuk menanamkan modal di Batam,” tambahnya.
Hingga akhir September 2025, BP Batam telah merealisasikan investasi senilai Rp54,3 triliun dari target Rp60 triliun. Capaian itu setara dengan 91 persen dari target tahunan. Fary optimistis angka tersebut akan terlampaui hingga Desember mendatang.
“Kita yakin target Rp60 triliun bisa kita lewati, melihat tren investasi di kuartal terakhir ini yang terus meningkat,” ujarnya penuh keyakinan.
Tren positif ini juga memperlihatkan keseimbangan antara investasi asing dan domestik di Batam. Di satu sisi, investor asing tetap menaruh minat karena posisi Batam yang strategis dan dukungan fasilitas kepabeanan serta logistik. Di sisi lain, pelaku usaha dalam negeri semakin agresif berinvestasi di sektor industri manufaktur, logistik, dan jasa.
Kinerja investasi ini sekaligus menjadi indikator kuat bahwa Batam kembali menjadi magnet investasi di wilayah perbatasan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang solid dan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas regulasi, kawasan ini diproyeksikan akan terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional. (Iman Suryanto)









