“Selamat bertugas. Semoga KISS Kepri mampu merealisasikan program kerja yang telah dirancang. Kehadiran KISS Kepri patut diapresiasi atas keberaniannya berhimpun secara mandiri,” ujarnya.
Ady menekankan pentingnya sinergi antara KISS Kepri dengan organisasi wanita lainnya, baik dari Sulsel maupun dari daerah lain di Kepulauan Riau. Ia berharap banom ini dapat menjadi motor penggerak kegiatan sosial hingga pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya di sektor UMKM.
“Saya berharap KISS Kepri dapat menjaga harmoni. Pesan sua, pada sipammase-maseki — mari saling mengasihi,” tegasnya.
Ketua KISS Kepri, Andi Julaiha, menjelaskan bahwa organisasi ini telah berdiri sejak 2014 dengan anggota yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM. Selama ini, KISS Kepri bahkan sudah memiliki koperasi yang membantu para anggotanya dalam permodalan usaha.
“KISS Kepri hadir untuk menyatukan ibu-ibu Sulawesi Selatan di perantauan, khususnya di Kepri. Kami ingin saling menguatkan dari segi ekonomi, sosial, hingga budaya,” ujarnya.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri para pengurus BPW KKSS Kepri, IWSS Kepri, IWSS Tanjungpinang, IWSS Bintan, BKOW Kepri, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Kehangatan acara semakin terasa saat panitia menyajikan aneka kuliner khas Sulawesi Selatan, seperti barongko, tapai beras ketan hitam, nasu likku, burasak, dan berbagai sajian autentik lainnya.
Pelantikan KISS Kepri bukan hanya momentum seremonial, namun menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran perempuan Sulawesi Selatan di perantauan—menjaga budaya, mempererat persaudaraan, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga.(**)
