Menanam Padi di Pekarangan: Langkah Kecil Ady Indra Pawennari Menjawab Ketahanan Pangan

Kini, padi-padi itu tumbuh subur, bijinya mulai merunduk, siap panen. Jika dihitung dalam skala luas, potensi hasilnya mencapai 13 ton per hektare. Meski panennya hanya untuk konsumsi sendiri, Ady ingin membuktikan satu hal: padi bisa tumbuh di mana saja—termasuk di lahan pekarangan Kota Tanjungpinang.

Lebih dari sekadar hasil panen, motivasi Ady sebenarnya jauh lebih dalam. Ia ingin anak-anaknya dan generasi muda memahami bahwa nasi yang mereka makan setiap hari berasal dari kerja keras petani dan proses alam yang panjang.

Bacaan Lainnya

“Kalau tidak kenal tanamannya, bagaimana bisa menghargai makanannya?” katanya.

Itulah mengapa Ady mendorong gerakan menanam padi di pekarangan. Menurutnya, jika tiap rumah punya setidaknya satu petak kecil untuk menanam padi, masyarakat tidak harus bergantung penuh pada pasar.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga diajak membuka mata—bahwa lahan tidur yang ribuan hektare luasnya di kota ini bisa dimanfaatkan untuk pertanian produktif, bukan hanya untuk dikuasai segelintir pihak.

“Kalau disediakan lahan, saya siap bantu. Bukan cuma padi, jagung pun bisa tumbuh di sini,” tegasnya.

Ady tahu apa yang ia bicarakan. Sejak 2014, ia telah membuktikan keberhasilan menanam jagung di atas lahan bekas tambang bauksit di Kabupaten Bintan.

Pos terkait