“Hanya saja kita mengalami keterbatasan kemampuan dalam pemenuhan komoditi yang menjadi kebutuhan Singapura. Kita berharap rakor ini dapat memberikan solusi bagaimana memanfaatkan peluang memasok kebutuhan ke negara tetangga,” ujar Ansar.
Ia mencontohkan sejumlah komoditas yang sangat dibutuhkan pasar Singapura, antara lain daging ayam, telur, sayuran, dan bahan pangan lain. Menurutnya, peluang ini dapat dimanfaatkan oleh daerah-daerah di Sumatera dengan mengoptimalkan potensi pertanian dan peternakan masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menegaskan bahwa pihaknya akan selalu hadir menjadi jembatan nyata antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam hal pembahasan anggaran.
Menurut Rifqinizamy, pengelolaan anggaran harus diarahkan pada sektor yang menyentuh langsung kepentingan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Hal ini sekaligus menjadi solusi agar daerah tetap dapat menjalankan program prioritas meski adanya penurunan Transfer ke Daerah (TKD) dari pusat.
“Sehingga berkurangnya TKD dari pusat tidak mengganggu keuangan daerah. Dengan pengelolaan yang bijak, setiap anggaran bisa benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Melalui Rakor ini, diharapkan lahir kesepahaman dan strategi bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pembangunan di wilayah Sumatera. Dengan kolaborasi yang kuat, setiap daerah diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki, sekaligus menghadapi tantangan pembangunan secara bersama-sama.(**)