Dalam kegiatan ini juga dilakukan peluncuran “Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital di Indonesia”.
Pedoman ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan platform Penyelenggara terhadap berbagai ancaman siber, memastikan pelindungan aset dan data konsumen, serta mendorong kepercayaan publik melalui kontrol keamanan yang andal, transparansi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Selain itu, terdapat pemaparan dan penayangan Mockup Proyek Kerja Sama antara OJK dengan International Labour Organization (ILO) dalam Digitalisasi Ekosistem Industri Sapi Perah.
Proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam rantai pasok industri, mulai dari peternak, lembaga pembiayaan, hingga pasar, sehingga tercipta ekosistem yang lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan.
Melalui digitalisasi, pelaku usaha di sektor riil, khususnya peternak sapi perah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan akses terhadap sumber pembiayaan formal.
Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi inklusi keuangan OJK untuk mendorong pemberdayaan peternakan, sekaligus memperluas kontribusi sektor jasa keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebagai rangkaian acara OJK Digination 2025, dilaksanakan talkshow strategis bertema “Peran dan Fungsi PKA & PAJK dalam Pendalaman Pasar Keuangan” yang mempertemukan OJK, asosiasi industri, pelaku usaha jasa keuangan, dan penyelenggara ITSK.
Talkshow ini membahas kontribusi signifikan dua model bisnis ITSK, yaitu:
-Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA), yang telah mencatat 27,57 juta hit konsumen secara kumulatif (ytd per Juni 2025) sebagai representasi kuat dari minat publik terhadap solusi penilaian kredit berbasis data alternatif yang inklusif.
-Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK), dengan 6,9 juta pengguna dan nilai transaksi yang disetujui mencapai Rp12,61 triliun (ytd per Juni 2025), memperkuat peran digital aggregator dalam memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan.
Untuk mendukung adopsi teknologi di daerah, sesi business matching digelar setelahnya untuk mempertemukan penyelenggara PKA dan PAJK dengan pelaku usaha jasa keuangan di Jawa Tengah, seperti BPR/S, LKM/S, dan BPD, membuka peluang konkret kolaborasi dan perluasan pemanfaatan layanan ITSK di daerah.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Hidayat Prabowo beserta Kepala OJK di wilayah Regional Jawa Tengah, Ketua Perbarindo Jawa Tengah Dadi Sumarsana, Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif, Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan, serta LJK mitra PKA/PAJK.
Acara ini juga menayangkan kaleidoskop capaian Bidang Pengawasan IAKD selama setahun terakhir, mencakup peluncuran inisiatif baru, kolaborasi strategis, dan penguatan ekosistem inovasi keuangan digital.
OJK Digination Day 2025 menjadi momentum untuk meneguhkan arah kebijakan ke depan dalam membangun ekosistem keuangan digital yang tangguh, adaptif, dan menyeluruh, serta menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.(***)