Risiko Tetap Terkendali
Sentimen positif juga tampak pada Indeks Persepsi Risiko (IPR) yang berada di level 57. “Risiko perbankan masih terjaga dengan kualitas kredit yang tetap baik dan posisi devisa netto yang rendah,” kata Dian.
Walau begitu, bank memperkirakan net cashflow akan sedikit menurun akibat meningkatnya penarikan dana operasional nasabah dan belanja besar pemerintah daerah di akhir tahun.
Optimisme kinerja bank ditunjukkan oleh Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) yang mencapai 78, tertinggi di antara subindeks lainnya. Ekspansi kredit diproyeksikan terus tumbuh seiring meningkatnya permintaan.
Sektor-sektor yang menjadi motor pertumbuhan kredit antara lain:
1. Industri pengolahan tumbuh 8,64% (yoy)
2. Pertambangan dan penggalian melesat 19,15% (yoy)
3. Pengangkutan dan pergudangan naik 19,32% (yoy)
Bank juga menilai DPK akan ikut meningkat untuk mendukung kebutuhan likuiditas dan penyaluran kredit.
Menjelang akhir tahun, OJK juga menilai bahwa sebagian besar bank optimis dapat mencapai target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025, baik untuk penyaluran kredit maupun penghimpunan dana.
SBPO—yang digelar setiap triwulan—tidak hanya merangkum persepsi pelaku industri, tetapi juga menghasilkan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan yang mencakup:
1. IKM – Ekspektasi kondisi makroekonomi
2. IPR – Persepsi risiko
3. IEK – Ekspektasi kinerja
Secara historis, hasil survei ini dinilai cukup akurat dalam membaca arah ekonomi maupun kondisi perbankan nasional.
“SBPO memberi gambaran penting bagi industri dan regulator dalam mencermati arah ekonomi serta memastikan sektor perbankan tetap sehat,” tutup Dian. (***)
