Rempang Eco-City, Masa Depan Indonesia

KABAREKONOMI.CO.ID, REMPANG – Pasca-ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Pulau Rempang terus berbenah. Mengingat, Pulau Rempang telah disetujui untuk dikembangkan sebagai kawasan perdagangan, jasa, industri dan pariwisata meliputi Kawasan Wisata Terpadu Ekslusif (KWTE) bertajuk Rempang Eco-City.

Di kawasan ini rencananya bakal dibangun sarana perdagangan, jasa, hotel, perkantoran, dan permukiman.

Bacaan Lainnya

Investasi Rempang Eco-City pun ditaksir mencapai Rp381 triliun, serta diperkirakan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 306 ribu orang.

Secara rinci, pengembangan Pulau Rempang juga akan dibagi menjadi 7 zona yang berbeda. Seperti Rempang Integrated Industrial Zone, Rempang Integrated Agro-Tourism Zone, Rempang Integrated Commercial and Residential, Rempang Integrated Tourism Zone, Rempang Forest and Solar Farm Zone, Wildlife and Nature Zone, dan Galang Heritage Zone.

Dalam upaya menjamin investasi tersebut, Kepala BP Batam Muhammad Rudi kala itu telaah menunjukkan komitmennya untuk menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak keseluruhan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Pulau Rempang.

Walhasil Pengembangan kawasan ini pun diyakininya dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup warga Pulau Rempang.

Selain itu, terdapat pula beberapa keuntungan dari pengembangan Pulau Rempang yang bakal menjadi Mesin Ekonomi Baru bagi Indonesia ini. Di antaranya adalah meningkatkan kegiatan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah (UMKM), menyerap tenaga kerja warga tempatan, pemerataan pembangunan, dan investasi berkelanjutan.

Sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia, pemerintah pusat melalui BP Batam bersama PT Makmur Elok Graha (MEG) yang merupakan perusahaan yang tergabung di Artha Graha Group, bahu membahu untuk mengembangkan Kawasan Rempang Eco City di Rempang-Galang tersebut hingga menjadi kawasan industri, perdagangan, residensial hingga wisata yang terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia terhadap Singapura dan Malaysia.

Selain itu, Rempang Eco-City yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga diharapkan kian menjadikan Batam sebagai lokomotif perekonomian Kepri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *