KABAREKONOMI.CO.ID, Batam – Transformasi digital kini menjadi kata kunci dalam menentukan arah masa depan industri asuransi. Hal tersebut ditegaskan Pimpinan Cabang Asuransi Sinar Mas, Budianto, dalam Talk Show Masa Depan Industri Asuransi di Era Digital dalam Financial Expo 2025 yang digelar di One Batam Mall pada Jumat (3/10/2025) pagi.
Sebagaimana diketahui, Financial Weekend 2025 segaja digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Kepri dengan mengangkat tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” kegiatan ini tidak hanya menghadirkan pameran keuangan dan edukasi publik, tetapi juga dirancang sebagai momentum strategis untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan nasional.
Dalam paparannya, Budianto menjelaskan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan yang harus segera diadopsi oleh perusahaan asuransi agar tetap relevan. Menurutnya, industri asuransi adalah industri yang sangat bergantung pada data berskala besar (big data).
“Hukum asuransi itu adalah law of the big number. Semakin banyak jumlah data yang kita miliki, semakin akurat dan presisi analisis yang dapat kita hasilkan,” ujarnya.
Digitalisasi, lanjutnya, menghadirkan banyak manfaat. Dari sisi perusahaan, teknologi dapat meningkatkan efisiensi biaya, mempercepat analisis data, meminimalkan penggunaan kertas, hingga mempermudah pengembangan produk baru. Perusahaan juga dapat menghadirkan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan.
Sementara itu, dari sisi nasabah, digitalisasi menghadirkan pengalaman yang lebih mudah, cepat, personal, dan transparan. Dengan satu aplikasi, nasabah dapat mengakses berbagai layanan tanpa harus bertemu langsung dengan petugas. Mulai dari pengajuan klaim, pembelian produk, hingga layanan informasi kini dapat dilakukan melalui gawai.
