Mengakhiri talk show, Budianto menyampaikan bahwa perusahaan asuransi yang mampu beradaptasi dengan cepat akan tetap bertahan dan memimpin pasar, sementara yang lambat merespons akan tertinggal.
“Digitalisasi sudah menjadi kebutuhan global. Industri asuransi yang berfokus pada inovasi teknologi, penguatan literasi digital, dan perlindungan data pelanggan akan mampu memaksimalkan potensinya. Sebaliknya, perusahaan yang tidak siap akan tergerus oleh perubahan zaman,” tegasnya.
Talk show ini memberikan gambaran nyata bahwa masa depan industri asuransi sangat bergantung pada keberanian perusahaan untuk bertransformasi. Dengan teknologi, industri asuransi diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.(Iman)