Ia juga menyinggung pembangunan Batam periode sebelumnya yang terkesan suka-suka.
“Nah di zaman Amsakar – Li Claudia tidak bisa lagi seperti ini, setiap pengusaha yang mau membangun harus berkomunikasi dahulu dengan kami,” ujarnya melanjutkan.
Siapkan Strategi Jitu
Deputi Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto menegaskan penanganan banjir di Kota Batam akan dilakukan secara terintegrasi dengan strategi jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
Sejak awal, persoalan ini menjadi perhatian serius pimpinan daerah. Bahkan di hari libur, jajaran Pemko bersama tim teknis tetap turun ke lapangan untuk meninjau titik-titik rawan genangan.
“Hari Minggu pun kami turun bersama tim dari Pemko, BP, Bina Marga, dan Parkim. Ini atensi penting yang harus segera ditangani,” ungkapnya.
Menurutnya, genangan air di Batam bukan sepenuhnya banjir seperti di daerah lain. Karakter wilayah Batam berbeda, di mana air relatif cepat surut.
Beberapa penyebab utama genangan di antaranya saluran drainase yang belum tersedia, drainase yang tertimbun sedimentasi, pembangunan kawasan yang tidak memperhitungkan kontur tanah, serta masuknya air laut saat pasang.
Langkah Jangka Pendek
Pemko Batam sudah melakukan normalisasi saluran dan sungai untuk memperlancar aliran air. “Hasilnya sudah mulai terlihat, ketika hujan deras, genangan lebih cepat surut,” ujarnya.
