“Infranexia bukan hanya aset, tapi platform pertumbuhan yang vital bagi fiberisasi Indonesia,” kata Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji.
Pada sisi layanan, Telkomsel menjalankan inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) untuk mengoptimalkan layanan mobile dan fixed broadband. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan, menyebut target penambahan pelanggan fixed broadband (FBB) tahun ini mencapai 800 ribu hingga 1 juta pelanggan.
“Hingga Juni 2025, total pelanggan sudah tembus 10 juta,” ungkapnya.
Dari sisi kinerja keuangan, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, melaporkan pendapatan semester I 2025 tercatat Rp73 triliun, turun 3% dibanding periode sama tahun lalu.
Meski demikian, Telkom masih menjaga profitabilitas dengan EBITDA Rp36,1 triliun atau margin 49,5%, serta laba bersih Rp11 triliun dengan margin 15%.
“Dengan kinerja yang tetap solid, kami yakin transformasi Telkom berada di jalur tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang sekaligus menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat,” tegas Honesti.(**)