KABAREKONOMI.CO.ID, Batam — Tokoh senior jurnalis Kepulauan Riau, Richard Nainggolan, memberikan pandangan panjang lebar mengenai keberhasilan HM Rudi selama menjabat sebagai Wali Kota Batam dan sekaligus Kepala BP Batam.
Menurutnya, periode kepemimpinan Rudi menjadi salah satu fase pembangunan paling progresif dalam sejarah modern Batam, di mana kota industri sekaligus kota jasa tersebut bertransformasi secara besar-besaran dalam waktu relatif singkat.
Richard yang telah puluhan tahun malang-melintang dalam dunia jurnalistik Kepri menilai kebijakan dan strategi pembangunan yang dijalankan Rudi menunjukkan keberanian serta visi jangka panjang yang terukur.
“Batam berada dalam fase transformasi paling besar dalam dua dekade terakhir. Dan tidak dapat dipungkiri, HM Rudi menjadi figur yang memainkan peran kunci dalam perubahan itu. Keberaniannya melakukan perombakan infrastruktur dalam skala luas adalah hal yang patut diapresiasi,” ujar Richard.
Infrastruktur Jalan dan Penataan Kota: “Batam Berubah Wajah”
Richard menegaskan bahwa perubahan paling kasat mata terjadi pada sektor pembangunan infrastruktur jalan dan penataan ruang kota. Menurutnya, apa yang dilakukan HM Rudi bukan sebatas proyek perbaikan biasa, melainkan pembangunan ulang infrastruktur dasar kota secara menyeluruh.
“Kalau kita lihat perkembangan Batam lima–tujuh tahun terakhir, pembangunan jalannya hampir merata di berbagai kecamatan. Banyak ruas utama yang dulu sempit kini menjadi lebih lebar, rapi, dan modern. Ini tanda bahwa pemerintah memiliki peta jalan pembangunan yang jelas,” kata Richard.
Ia menambahkan bahwa pembangunan tidak hanya berada pada level fisik, tetapi juga pada aspek estetika dan kenyamanan kota—seperti pencahayaan jalan, penghijauan, trotoar, dan ruang publik yang lebih tertata.
Salah satu poin yang paling disoroti Richard adalah sinkronisasi kebijakan antara Pemko Batam dan BP Batam, yang selama bertahun-tahun sering menjadi sumber tarik-menarik kewenangan.
Dalam pandangannya, penyatuan kepemimpinan di bawah HM Rudi mengakhiri banyak hambatan birokratis yang sebelumnya memperlambat pembangunan.










