KABAREKONOMI.CO.ID, Batam — Pada sebuah pagi yang relatif tenang di kantor BTN Cabang Batam, suasana justru terasa berbeda bagi para pejabat bank dan perwakilan pengembang. Sebuah langkah yang telah lama disiapkan melalui rangkaian sosialisasi, diskusi teknis, hingga business matching akhirnya resmi memasuki tahap yang paling ditunggu: realisasi akad perdana Kredit Program Perumahan (KPP).
Bagi BTN Batam, akad ini bukan sekadar urusan administrasi pembiayaan. Ia adalah penanda era baru bagi upaya memperkuat rantai pasok sektor perumahan di Kepulauan Riau, khususnya Batam dan Karimun — dua wilayah dengan pertumbuhan hunian yang terus meningkat dan kebutuhan modal kerja yang semakin kompleks.
Branch Manager BTN Batam, Indrasakti Agung Nugroho, menyebut hari itu sebagai momentum penting. Setelah melakukan sosialisasi KPP kepada para pengembang, mereka akhirnya melihat hasil konkret.
“Akad ini juga menegaskan komitmen BTN Batam untuk mendukung sektor hunian dari sisi hulu—yakni memberikan modal kerja kepada pengembang agar pembangunan rumah tidak tersendat dan suplai hunian tetap terjaga,” tegasnya. Pembiayaan perdana senilai Rp5 miliar diberikan kepada pengembang di kawasan Batam dan Karimun.
