BI Kepri Perkuat Sinergi dengan Media: Literasi Inflasi Jadi Fokus Capacity Building 2025

KABAREKONOMI.CO.ID, BINTAN — Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Focus Group Discussion  (FGD) dan Capacity Building Kehumasan 2025 pada Selasa (25/11/2025), sebuah agenda tahunan yang difokuskan untuk meningkatkan pemahaman jurnalis dan penguatan sinergi dengan media.

Kegiatan yang digelar di Bintan ini, menjadi strategis mengingat kondisi ekonomi global yang masih berada dalam fase penuh ketidakpastian.

Bacaan Lainnya

Hadir sebagai pemateri utama, Adik Afrinaldi, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) BI Kepri, yang menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kolaborasi media sepanjang tahun 2025 dalam penyampaian informasi ekonomi yang akurat dan menenangkan publik.

“Kami sangat berterima kasih atas peran besar teman-teman media dalam berbagai kegiatan Bank Indonesia tahun ini. Informasi yang tepat dan berimbang yang disampaikan media sangat membantu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan otoritas moneter,” ungkap Adik.

Dalam pemaparannya, Adik menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia, termasuk Kepri, masih berhadapan dengan tekanan eksternal yang berasal dari berbagai ketegangan geopolitik global. Konflik berkepanjangan antara Rusia–Ukraina, ketidakpastian situasi di Timur Tengah, hingga gejolak ekonomi di sejumlah negara maju, disebut menjadi faktor eksternal yang memengaruhi stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Kondisi dunia saat ini berubah sangat cepat. Kita menghadapi berbagai isu mulai dari perang, gangguan rantai pasok, harga komoditas yang tidak stabil, hingga isu-isu ekonomi politik global. Dalam situasi seperti ini, peran media menyampaikan informasi yang jernih sangat penting,” jelasnya.

BI menilai bahwa media menjadi salah satu elemen penting untuk memastikan masyarakat tidak keliru memahami kondisi ekonomi yang dipengaruhi begitu banyak variabel global.

Inflasi: Masalah Paling Dekat dengan Masyarakat

Salah satu fokus utama materi yang disampaikan BI dalam kegiatan ini adalah pentingnya literasi terkait inflasi. Adik menekankan bahwa inflasi merupakan indikator ekonomi yang paling dirasakan masyarakat karena kenaikan harga terjadi secara merata terhadap seluruh kelompok pendapatan.

“Pertumbuhan ekonomi itu sektoral — ada sektor yang naik, ada sektor yang biasa saja. Tapi inflasi itu memukul semua. Ketika harga beras naik, semua masyarakat merasakan dampaknya,” tegas Adik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *