Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Batam pada tahun 2024 tumbuh 6,69 persen (yoy), mengungguli pertumbuhan Provinsi Kepulauan Riau (5,02 persen) maupun nasional (5,03 persen). Capaian tersebut membuat Batam tetap menjadi daerah penyumbang pertumbuhan terbesar bagi Kepri.
Sementara itu, melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), realisasi investasi selama periode Januari–September 2025 telah menembus Rp 33,66 triliun, meningkat 75 persen dibanding periode yang sama pada 2024.
Pada triwulan III/2025, pertumbuhan investasi bahkan meroket hingga 123,3 persen (yoy), mencerminkan gairah penanaman modal yang semakin tinggi.
Investasi di Batam saat ini juga semakin ditopang sektor-sektor yang memiliki nilai tambah tinggi.
Kian beragamnya portofolio industri di Batam menjadi modal penting dalam memperkuat struktur ekonomi daerah secara jangka panjang.
Amsakar yakin tren positif akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Keyakinannya didukung oleh percepatan pembangunan infrastruktur, deregulasi yang semakin masif, serta kerja sama yang selaras antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha.
“Batam tetap menjadi wilayah yang menjanjikan untuk penanaman modal. Kepercayaan investor baik dari dalam maupun luar negeri terus tumbuh, menjadikan Batam pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.
Dengan dorongan investasi yang kuat dan kepastian usaha yang semakin baik, Batam diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai motor ekonomi Indonesia di kawasan barat.(***)










