Amsakar juga mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan melalui kerja bakti rutin, termasuk memangkas ranting pohon yang rapuh dan tidak membuang sampah ke saluran air, sungai, ataupun laut.
“Kebersihan drainase sangat menentukan. Penyumbatan aliran air dapat memicu banjir saat curah hujan meningkat,” kata Amsakar.
Warga yang bermukim di daerah lereng diminta waspada terhadap pergerakan tanah yang bisa menyebabkan longsor. Sementara masyarakat pesisir diminta memperhatikan potensi pasang naik air laut yang dapat menimbulkan banjir rob dan gelombang ekstrem.
Selain itu, Amsakar mengingatkan masyarakat memperkuat konstruksi rumah, khususnya bagian atap, genteng, dan jendela agar lebih tahan terhadap angin kencang. Ia juga meminta perangkat wilayah aktif menyebarkan informasi perkiraan cuaca dan peringatan dini dari BMKG secara cepat kepada warga.
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diminta menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, senter, serta makanan darurat. “Kami berharap warga tetap tenang namun tetap waspada. Bila terjadi kondisi darurat, segera hubungi layanan 112 yang dapat diakses tanpa pulsa,” tegas Amsakar.
Dengan diterbitkannya surat edaran ini, Wali Kota Batam menekankan pentingnya kesiapsiagaan kolektif untuk meminimalkan risiko bencana serta memastikan keselamatan warga di tengah dinamika cuaca ekstrem. (*)










