Menurut Ma’ruf, tantangan tersebut harus diurai dengan langkah nyata dan tidak bisa hanya diselesaikan melalui koordinasi normatif. “Satgas jangan hanya menjadi forum koordinasi, tetapi harus menjadi problem solver dengan mandat eksekusi yang kuat,” tegasnya.
Lebih lanjut, HKI menilai ada sejumlah langkah krusial yang perlu diperkuat oleh Satgas Investasi. Pertama, menjadikan Satgas sebagai single command yang dapat menjembatani kepentingan pusat dan daerah, sehingga tidak ada lagi pertentangan aturan terkait izin, tata ruang, maupun regulasi.
Kedua, menerapkan model case management untuk mengawal langsung investasi prioritas. Dengan mekanisme ini, hambatan spesifik dapat diselesaikan cepat melalui jalur lintas kementerian/lembaga.
Ketiga, memastikan layanan investasi berjalan sesuai target waktu melalui penerapan service level agreement (SLA). Hal ini dinilai penting untuk menghindari proses perizinan yang berlarut-larut dan merugikan investor.
Selain itu, HKI juga mendorong agar Satgas Investasi memberikan laporan berkala kepada Presiden maupun publik, sehingga transparansi dan akuntabilitas dalam proses investasi tetap terjaga.
Lebih jauh, Ma’ruf menegaskan bahwa HKI berkomitmen mendorong investasi baru yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor manufaktur dan sektor pendukungnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi daerah dapat terakselerasi secara lebih merata, tidak hanya terpusat di wilayah tertentu.
“Komitmen selanjutnya adalah mendukung hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam sesuai agenda pembangunan nasional, serta memperkuat rantai pasok industri yang lebih terintegrasi dan kompetitif di pasar global,” ujar Ma’ruf.
Ia menambahkan, Indonesia harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa pipeline investasi yang masuk benar-benar terealisasi di lapangan. “Indonesia harus mampu membuktikan bahwa pipeline investasi yang masuk benar-benar terealisasi di lapangan, bukan sekadar komitmen di atas kertas,” tandasnya.
HKI berharap, dengan penguatan peran Satgas Investasi, Indonesia dapat mengakselerasi masuknya modal asing maupun domestik, meningkatkan daya saing kawasan industri, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investasi di kawasan Asia Tenggara.(***)










