“Alhamdulillah, setelah pandemi, geliat pembangunan di Kepri mulai terasa kembali. Ini patut kita apresiasi. Tapi kita juga tidak boleh puas diri,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ismeth turut menyampaikan sejumlah catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Kepri sebagai evaluasi dan arah pembangunan ke depan. Di antaranya adalah upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, serta percepatan proyek-proyek strategis seperti Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang dinilainya memiliki dampak besar terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
“Jembatan Batam-Bintan harus menjadi prioritas. Ini bukan hanya proyek infrastruktur biasa, tapi pengungkit ekonomi yang bisa menghubungkan dua kawasan utama Kepri dan membuka akses lebih luas untuk mobilitas barang dan jasa,” jelasnya.
Sebagai tokoh yang pernah memimpin Kepri di masa awal pembentukannya, Ismeth berharap semangat kolaborasi antara pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan, demi mewujudkan Kepri yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi di kawasan regional maupun nasional.
“Pembangunan tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Pemerintah pusat dan daerah harus duduk bersama, menyamakan visi, dan memberikan kepercayaan kepada daerah untuk mengelola potensi mereka sendiri,” tutup Ismeth.(**/ant)