Kasus Rempang Jadi Pelajaran, Akademisi Desak Pemerintah Lebih Transparan

Akademisi sekaligus Direktur Eksekutif Batam Labor and Public Policy (BALAPI), Rikson Tampubolon
Akademisi sekaligus Direktur Eksekutif Batam Labor and Public Policy (BALAPI), Rikson Tampubolon

KABAREKONOMI.CO.ID, Batam – Akademisi sekaligus Direktur Eksekutif Batam Labor and Public Policy (BALAPI), Rikson Tampubolon, menilai persoalan mendasar Batam saat ini bukan lagi sekadar besarnya angka investasi atau luasnya izin lahan yang dikeluarkan, melainkan soal kepercayaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset strategis daerah.

“Tanpa keterbukaan, kebijakan mudah dipersepsikan hanya menguntungkan elite politik dan investor, sementara masyarakat lokal sekadar menjadi penonton bahkan korban,” ujar Rikson di Batam, Rabu (17/9/2025).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, transparansi bukan hanya sekadar menyampaikan angka dalam konferensi pers, melainkan melibatkan publik, masyarakat sipil, serta akademisi lokal dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan.

Dengan cara itu, arah kebijakan dinilai bisa lebih berpijak pada kepentingan masyarakat luas, bukan sekadar tekanan eksternal maupun kepentingan jangka pendek.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *