KABAREKONOMI.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional dengan meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertema “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju.”
Peluncuran buku ini merupakan hasil kolaborasi antara OJK, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan Bank Indonesia (BI) sebagai panduan praktis bagi PMI dan keluarganya dalam mengelola keuangan secara bijak, aman, dan berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut peluncuran ini bertepatan dengan Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan bagi para pekerja migran yang disebutnya sebagai “pahlawan devisa”.
“Para pekerja migran meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan harapan bagi keluarga serta masyarakat, baik di daerah asal maupun negara tempat bekerja,” ujar Friderica dalam sambutannya.
Menurut Friderica, potensi ekonomi dari para pekerja migran sangat besar dalam memperkuat inklusi keuangan nasional. Berdasarkan data KP2MI dan Bank Indonesia, nilai remitansi PMI pada tahun 2024 mencapai Rp251–263 triliun, atau sekitar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang dikirim oleh lebih dari 3,9 juta PMI di luar negeri.
“Remitansi lebih dari Rp250 triliun per tahun membuka peluang besar bagi industri jasa keuangan nasional. Semua pelaku industri—perbankan, asuransi, hingga lembaga keuangan mikro—memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi PMI,” tambahnya.
