Pemprov Kepri Perkuat Kapasitas Koperasi, Batam Jadi Model Percepatan

KABAREKONOMI.CO.ID, BATAM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah terus memperkuat strategi pengembangan koperasi, salah satunya dengan menjadikan Batam sebagai model percepatan program Koperasi Merah Putih.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepri, Riki Rionaldi mengungkapkan apresiasi atas dukungan penuh dari Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, yang kiranya menjadi energi besar dalam penguatan koperasi di daerah.

Bacaan Lainnya

“Semua kelurahan di Batam mendapat perhatian melalui alokasi anggaran signifikan di perubahan APBD. Ini bentuk komitmen nyata Pemko Batam terhadap koperasi,” ujarnya.

Riki juga menjelaskan, strategi pengembangan koperasi dilakukan dengan pendekatan berbeda antara wilayah daratan (mainland) dan pulau-pulau penyangga (hinterland).

Untuk daratan, pembinaan pengurus dan pengawas koperasi dipusatkan di kampus Indobaru Nasional dengan efisiensi optimal. Sementara untuk hinterland, tim Dinas Koperasi akan turun langsung ke pulau-pulau melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) di tingkat kecamatan.

Tak hanya itu, Pemprov Kepri juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menghadirkan narasumber internasional dari lembaga Jerman yang berpengalaman membangun koperasi di berbagai negara. Langkah ini, kata Riki, akan memperkaya kapasitas pengurus, pengawas, hingga manajer koperasi di Kepri.

“Kalau di Batam sekarang fokusnya pada penguatan pengurus dan pengawas, provinsi akan menambah pada sisi usaha dan manajerial koperasi. Jadi, selain kapasiti building, Bimtek untuk bidang usaha juga akan digelar paralel tahun ini,” jelasnya.

Program pelatihan dan penguatan kapasitas koperasi di Batam akan berlangsung bertahap hingga Desember dengan sistem gelombang. “Setelah Batam, provinsi juga akan memperluas program ini ke kabupaten/kota lain di Kepri,” tambahnya.

Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu mendorong koperasi di Kepri naik kelas dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah, terutama di wilayah perbatasan dan hinterland. (Iman)

Pos terkait