Perbaiki Tata Kelolanya dan Jangan Hentikan Makan Bergizi Gratis

Farid bersama dengan teman-temannya mengaku senang dan berharap program MBG terus dilaksanakan.

“Selain untuk.menambah gizi kami, uang jajan dari rumah juga bisa kami sisihkan untuk ditabung,” ujar Farid.

Bacaan Lainnya

Karena itu Farid dan teman-temannya berharap program MBG terus dilaksanakan dengan berbagai perbaikan dalam pengelolaanya.

Sementara itu pakar kebijakan publik dari Universitas Pasundan, Bandung, Eki Baehaki menilai tidak boleh ada yang meragukan urgensi MBG. Indonesia tengah menghadapi masalah serius dari stunting, anemia, hingga malnutrisi kronis yang menggerogoti kualitas generasi muda.

“Sepiring makan bergizi gratis di sekolah adalah intervensi negara yang sangat dibutuhkan. Namun, niat mulia bisa runtuh oleh tata kelola yang rapuh. Program MBG harus terus dilanjutkan tetapi dengan perbaikan tata kelola yang radikal,”ujar Eki Baehaki.

Menurut penggiat Citarum Harum tersebut,  kasus keracunan yang berulang adalah tanda lampu merah. Prinsip keamanan pangan, yang mensyaratkan menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak dengan benar, menyimpan pada suhu aman, serta memakai bahan baku bersih, belum  berjalan konsisten.

“Program MBG adalah investasi besar tetapi tanpa tata kelola yang disiplin, investasi itu justru bisa menghasilkan kerugian kesehatan, hilangnya kepercayaan publik, dan kegagalan politik. Walau bagaimanapun agar  Program MBG harus tetap jalan maka harus ada jalan selamat bagi revitalisasi Program MBG itu sendiri,”ungkap Eki Baehaki.(***)

Pos terkait