Sepanjang Januari–September 2025, realisasi investasi mencapai Rp1.434 triliun, tumbuh 13,7% (yoy). Pertumbuhan ini, menurut Airlangga, akan semakin terasa dampaknya memasuki 2026 ketika berbagai proyek strategis dan investasi sektor antara mulai beroperasi dan menyerap tenaga kerja.
Hingga 24 November, realisasi belanja kementerian/lembaga telah mencapai Rp1.109 triliun, sementara belanja program prioritas Presiden menyentuh Rp213 triliun. Percepatan ini diharapkan menciptakan dorongan fiskal yang kuat pada akhir 2025 dan menjadi landasan pertumbuhan lebih solid tahun depan.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia dinilai berperan signifikan menjaga momentum ekonomi. Sepanjang 2025, BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 basis point, hingga mencapai 4,75%.
Kebijakan suku bunga rendah tersebut berhasil mendorong penyaluran kredit perbankan dan aktivitas belanja masyarakat. Airlangga menyebut langkah ini sebagai sinyal kuat dukungan moneter untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Inflasi nasional juga tercatat stabil pada 2,86% (yoy) di Oktober 2025. Capaian tersebut dipengaruhi konsistensi kebijakan moneter BI, dukungan fiskal pemerintah, serta terjaganya ekspektasi inflasi.
Menko Perekonomian memastikan bahwa hampir seluruh risiko eksternal dan domestik telah “diserap” pada 2025, tercermin dalam stabilitas suku bunga, nilai tukar rupiah, serta harga komoditas.
“Risiko pertumbuhan 2026 sudah price in tahun ini. Dengan demikian, tahun depan yang kita lihat adalah upside risk — peluang pertumbuhan yang lebih tinggi,” tegasnya.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2026 berada pada baseline 5,4 persen, dengan potensi melampaui angka tersebut jika tren konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah tetap kuat.
Optimisme 2026: Ekonomi Lebih Baik dari 2025
Menutup laporannya, Airlangga menyampaikan keyakinan bahwa 2026 akan menjadi tahun dengan prospek ekonomi yang lebih cerah dibanding 2025. Sinergi kebijakan fiskal dan moneter, percepatan digitalisasi daerah, serta stabilnya inflasi menjadi modal utama untuk mencapai pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan.
PTBI 2025 kembali menegaskan komitmen pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong transformasi struktural menuju Indonesia yang lebih mandiri, inklusif, dan resilien. (Iman Suryanto)










