Wahyu Wahyudin: Ekonomi Tertekan, Pariwisata Diusulkan Jadi Mesin Pertumbuhan Kepri

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sekaligus Sekretaris Komisi II, Wahyu Wahyudin
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sekaligus Sekretaris Komisi II, Wahyu Wahyudin

“Kalau terlalu banyak masukan bisa bias, karena itu kami undang sekitar 50 orang yang relevan. RIPDA ini harus mencerminkan aspirasi publik agar pariwisata Kepri benar-benar maju,” katanya.

Batam Kekurangan Destinasi Wisata Baru

Bacaan Lainnya

Dalam diskusi itu, praktisi pariwisata Surya Wijaya yang juga Founder Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia menyebut Batam selama ini kekurangan destinasi wisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Mayoritas lokasi yang populer adalah resort dan hotel yang dimiliki swasta, bukan destinasi resmi.

Ia mencontohkan tingginya kunjungan Singapura dan Malaysia ke Batam bukan karena Batam memiliki destinasi kuat, tetapi karena faktor kedekatan geografis.

“Batam ini kekurangan destinasi. Budaya dan kearifan lokal belum diangkat. Bahkan, banyak tamu luar negeri datang hanya makan, belanja, lalu pulang. Kita butuh destinasi budaya yang hidup, bukan hanya mal dan resort,” jelas Surya.

Ia menilai momentum pertemuan dengan DPRD, paguyuban, dan media merupakan langkah awal untuk menghadirkan destinasi baru berbasis budaya Melayu, Jawa, Sunda, Betawi dan etnis lain yang lama tumbuh di Batam.

Baik Wahyu maupun Surya sepakat bahwa Batam perlu menghadirkan destinasi budaya baru seperti kampung-kampung tematik, panggung seni, hingga sentra kuliner tradisional. Tujuannya agar wisatawan mancanegara tidak hanya singgah, tetapi juga tinggal lebih lama.

“Di Jawa, setiap daerah punya banyak budaya dan event. Batam juga harus bisa begitu. Kita harus tumbuhkan destinasi dari masyarakat. Jika destinasi tumbuh, ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” jelasnya.

Forum diskusi itu menjadi pintu masuk bagi penyusunan RIPDA 2026 dan penguatan ekonomi Kepri melalui pariwisata. Dengan keterbatasan APBD, pemerintah dan komunitas diharapkan berkolaborasi lebih erat agar sektor pariwisata menjadi penopang utama perekonomian Kepri pada tahun-tahun mendatang. (Iman Suryanto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *