KABAREKONOMI.CO.ID, BATAM – Sepanjang tahun 2025, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan 200 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru dari target kinerja sebanyak 1 juta jargas.
Dari jumlah tersebut, area Sumatera dan Jawa menjadi target pembangunannya sebagai salah satu cara dalam mendukung transisi energi nasional.
Mengingat, program jargas rumah tangga menjadi salah satu solusi strategis terbaik untuk memberikan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran rumah tangga.
Kondisi ini pun diakui sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah di beberapa wilayah di Indonesia. Mengingat, dengan menggunakan jargas atau GasKita, efektifitas sehari-hari mereka dalam berusaha terbilang lebih hemat, aman dan nyaman.
Walhasil kondisi ini pun menjadi salah satu alasan kenapa warga sangat menginginkan area perumahan mereka ‘dimasuki’ jaringan gas dari PGN ini. Hal ini jugalah yang dirasakan oleh Junaedi, Pemilik Pempek Cek Bilah yang telah menggunakan jargas sejak tahun 2010 untuk usahanya.
“Sebelum menggunakan jaringan gas di perumahan, kami harus menyiapkan setidaknya 20 hingga 23 tabung gas elpiji 3 Kilogram (kg) dalam sebulannya. Kini dengan telah masuknya, jargas di perumahan kami sejak 15 tahun hingga saat ini kami tidak perlu pusing-pusing lagi memenuhi kebutuhan gas untuk usaha rumahan seperti kami ini,” tegas Junaedi saat ditemui kabarekonomi.co.id di tempat usahanya di Kawasan Batu Aji, Batam pada Selasa (24/6/2025) lalu.